MIRAS DI KALANGAN REMAJA DAN DAMPAK NEGATIF
1. Pengertian
Minuman keras / beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol.
Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan
kesadaran. Diberbagai daerah banyak jenis miras. Minuman keras meliputi
seluruh jenis minuman yang mengandung alkohol (nama kimianya etanol).
Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol sudah dikenal manusia
sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Minuman beralkohol merupakan
bagian dari kehidupan sehari-hari pada berbagai kebudayaan tertentu. Di
Indonesia dikenal minuman keras yaitu tuak, ciu, sipo, arak dan cap
tikus. Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam
jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan Bahan psikoaktif
yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari
proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang
populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus ,
balo dll. Alkohol dapat dibuat melalui proses fermentasi (peragian)
berbagai jenis bahan yang mengandung gula, misalnya buah-buahan (seperti
anggur dan apel), biji-bijian (seperti beras dan gandum), umbi-umbian
(seperti singkong), dan madu. Melalui proses fermentasi dapat diperoleh
alkohol dengan kadar 14%. Alkohol dengan kadar yang lebih tinggi dapat
diperoleh melalui penyulingan. Selain melalui proses fermentasi, alkohol
juga dapat dibuat dari etena, suatu produk dari minyak bumi.
2. Ciri – ciri minuman keras
Minuman keras mengandung alkohol dengan berbagai golongan terutama
etanol (CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu membuat peminumnya
menjadi mabuk atau kehilangan kesadaran jika diminum dalam jumlah
tertentu. Secara kimia alkohol adalah zat yang ada pada gugus fungsinya
mengandung gugus –OH . Alkohol diperoleh dari proses peragian zat yang
mengandung senyawa karbohidrat seperti gula,madu,gandum,sari buah atau
umbi-umbian. Jenis serta golongan dari alkohol yang akan dihasilkan
tergantung pada bahan serta proses peragian. Dari peragian tersebut akan
didapat alkohol sampai berkadar 15% tapi melalui proses destilasi
memungkinkan didapatnya alkohol dengan kadar yang lebih tinggi bahkan
sampai 100%. Ada 3 golongan minuman beralkohol yaitu:
- Golongan A ; kadar etanol 1%-5% misalnya tuak dan bir
- Golongan B ; kadar etanol 5%-20% misalnya arak dan anggur.
- Golongan C ; kadar etanol 20%-45% misalnya whiskey dan vodka.
Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini
kemudian difermentasikan dengan cara tradisional maka didapatlah tuak,
jika tuak ini diolah maka akan diperoleh minuman dengan kadar alkohol
sampai 15% yang kemudian dinamakan arak. Arak dengan kadar alkohol yang
lebih tinggi sering disebut dengan nama arak api, disebut demikian
karena jika arak ini disulut dengan api maka akan langsung terbakar.
3. Jenis – Jenis Minuman Keras
Namanya saja sudah membuat takut, tapi entah kenapa para pemabuk itu
sangat suka meminumnya. Minuman keras cap tikus adalah minuman keras
yang beredar di Manado. Ia hasil penyulingan Sagoe, yaitu cairan yang
diambil dari pohon enu. Kadar alkoholnya sekitar 5%, memang kadarnya
kecil tetapi tetap memabukkan bagi peminumnya.Umumnya, peminum minuman
keras cap tikus ini adalah petani dan masyarakat Manado, mengetahui
berbahayanya minuman ini hingga setiap orang tua sudah mengingatkan
anaknya untuk menjauhi minuman keras cap tikus tersebut. Para petani
meminumnya setelah panen. Namun ingat, tidak semua petani suka meminum
minuman keras cap tikus.
Minuman keras ini sudah tidak asing lagi namanya, khususnya di Medan.
Tuak adalah minuman keras yang diambil dari nira kelapa atau aren.
Setelah dibiarkan sehari dalam kondisi terbuka, maka ia menjadi tuak.
Minuman ini jika di Medan, menjadi minuman khas orang Batak Kristen.
Bahkan mereka pun menyediakan warung spesial menjual tuak, namanya lapo
tuak. Namun demikian, bukan tidak ada orang yang mengakunya beragama
Islam meminumnya. Dengan harga yang murah, orang memilih mabuk dengannya
ketimbang beli minuman keras jenis vodka, bir dan chivas. Bila ada
pesta dibeberapa tempat para preman yang menjaga parkir kerap meminum
minuman keras yaitu tuak.Kadar alkohol tuak hampir sama dengan minuman
keras cap tikus. Ia tetap memabukkan, karena itu jauhkan anda ataupun
anak anda untuk menjauhi orang-orang yang sering mengkonsumsi minuman
keras tersebut. Karena umumnya mereka mengaku tuak adalah aren. Benar
aslinya air aren tetapi sudah diubah menjadi tuak.
Namanya saja, anda sudah tahu bahwa arak bali tentulah minuman yang
ada di Bali. Arak Bali berasal dari fermentasi sari kelapa dan
buah-buahan lainnya, kadar alkoholnya cukup tinggi yaitu 30%-50%.Arak
Bali ini digunakan oleh masyarakat Bali dalam upacara-upacara adat,
penggunaan arak bali dalam acara adat adalah sebagai penghormatan kepada
dewata dengan cara arak tersebut dituangkan ke daun pisang yang sudah
dibentuk seperti tangkup. Lalu arak tersebut dicipratkan ke tangan kanan
para peserta adat dengan menggunakan sebuah bunga.
Jika anda wisata ke Maluku, hati-hati dengan tawaran minuman Sopi.
Karena ia adalah minuman keras yang beredar di daerah Maluku, Sopi
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tuak karena ia fermentasi dari
pohon aren, namun kadar alkoholnya lebih dari 50%.Hanya saja pembuatan
Sopi untuk melahirkan rasa khasnya berbeda dengan tuak, ia ditambah
dengan bubuk akar Husor plus ditambah penggunaan bumbu untuk
penyulingan.Bagi anda yang berwisata ke Maluku, jangan sembarang
menerima tawaran minum. Dari namanya memang bagus, tetapi jika anda
meminumnya dapat membuat anda mabuk.
Minuman keras jenis ini ada di daerah Bekonang, Sukoharjo, Jawa
Tengah. Dari namanya memang mirip arak cina yang disebut Ang Ciu atau
sering disebut arak merah, namun sebenarnya tak memiliki hubungan sama
sekali. Proses pembuatannya saja berbeda, Ciu adalah minuman keras hasil
fermentasi dari beras dengan memiliki kadar alkohol berkisar 50%-90%.
Minuman keras ini tergolong ilegal, pemerintah selalu saja berusaha
memberantasnya, namun tetap saja banyak beredar dimasyarakat dan banyak
peminatnya bagi para pemuda dijaman sekarang. Peminat Ciu dijaman
sekarang melonjak drastis, lantaran peminatnya bukan saja orang dewasa,
namun remaja-remaja pun banyak yang mengkonsumsi minuman keras bernama
Ciu tersebut.
Minuman alkohol yang terkenal dengan nama minuman keras adalah sebuah
minuman yang membuat orang mabuk(pusing) kata orang meminumnya terasa
plong bahkan tidak punya beban. Minuman keras oplosan adalah minuman
keras yang ditambahkan suatu bahan-bahan lainnya. Minuman keras memang
terasa kita tidak mempunyai masalah ketika meminumnya namun itu justru
berbahaya bagi kesehatan. Masa muda memang masa penuh dengan tantangan,
Selalu ingin mencoba hal-hal baru terutama menginjak SMP (Sekolah
Menengah Pertama).
Disinilah awal anak-anak diuji, awal merokok atau meminum-minuman
keras biasanya berawal kumpul-kumpul, kumpul disini dalam tanda kutip .
Awalnya disuruh mencoba terlebih dahulu diberi dan diberi supaya orang
tersebut kecanduan. Ya kalau sudah kecanduan bagaimana lagi? Ya harus
beli bahkan nanti kita cenderung akan membelikan minuman untuk mereka,
dari minuman beralih ke tingkat lebih tinggi pil ekstasi bahkan ganja.
Berikut adalah contoh minuman keras beserta campurannya atau sering
disebut dengan oplosan :
- Miras dengan minuman berenergi
Untuk mendapatkan cita rasa yang lebih baik, penggemar minuman keras
sering menambahkan suplemen minuman berenergi ke dalam minumannya.
Oplosan ini sering disebut ‘Sunrise’, dan bisa mengurangi rasa pahit
pada bir atau rasa menyengat pada alkohol yang kadarnya lebih tinggi.
Walaupun kadar alkohol menjadi sedikit berkurang, efek samping yang
lain akan muncul dalam pengoplosan ini. Dikutip dari detikBandung, Jumat
(11/6/2010), ahli farmasi dari ITB, Joseph I Sigit mengatakan bahwa
alkohol dan minuman berenergi memiliki efek berlawanan. Alkohol bersifat
menenangkan, sedangkan suplemen berfungsi sebagai stimulan. Jika
digabungkan, efeknya bisa memicu gagal jantung
Salah satu jenis oplosan yang sering menyebabkan korban tewas adalah
‘Susu macan’ (Lapen), yakni campuran minuman keras yang dicampur dengan
susu. Jenis minuman ini banyak dijual di warung-warung miras
tradisional.
Gunawan (nama samaran), salah satu pelanggan warung semacam itu mengakui adanya risiko keracunan pada susu macan.
Ketika dihubungi detikHealth, pria asal Yogyakarta ini mengatakan
bahwa penyebab keracunan umumnya bukan susu melainkan jenis alkoholnya.
Karena umumnya menggunakan alkohol tradisional, maka jenis dan kadarnya
tidak diketahui oleh pelanggan.
- Miras dengan cola atau minuman bersoda
Salah satu oplosan yang cukup populer adalah ‘Mansion Cola’, terdiri
dari Vodka dicampur dengan minuman bersoda. Tujuannya semata-mata untuk
memberikan cita rasa atau menutupi rasa tidak enak pada minuman keras.
Salah satu penggemar Mansion Cola adalah Yono (nama samaran), mahasiswa
semester akhir di Yogyakarta. Menurutnya, selama jenis alkohol yang
digunakan aman dan tidak berlebihan maka tidak ada risiko untuk
mencampurnya dengan cola ataupun sari buah. Yono mengaku mengoplos
sendiri Mansion Cola sejak tahun 2003, dan belum pernah menyebabkan
jatuhnya korban keracunan.
- Miras dengan spiritus atau jenis miras yang lain
Di warung-warung tradisional, pengoplosan beberapa jenis minuman
keras dilakukan untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Minuman yang
harganya mahal seperti Vodka dicampur dengan spiritus, atau jenis
minuman keras lain yang tidak jelas kandungan alkoholnya.
Jenis alkohol yang aman dikonsumsi hingga jumlah tertentu adalah
alkohol dengan 2 atom karbon atau etanol. Sementara alkohol dengan satu
atom karbon atau metanol umumnya digunakan sebagai pelarut atau bahan
bakar, sehingga sangat beracun jika diminum. Dikutip dari
Medschl.cam.ac.uk, 10 mL methanol cukup untuk menyebabkan kebutaan dan
30 mL akan menyebabkan dampak lebih fatal termasuk kematian.
Dengan anggapan akan mendongkrak efek alkohol, beberapa orang
menambahkan obat-obatan ke dalam minuman keras. Mulai dari obat tetas
mata, obat sakit kepala, hingga obat nyamuk. Karena akan meningkatkan
aktivitas metabolisme, efek samping paling nyata dari jenis oplosan ini
adalah kerusakan hati dan ginjal. Efek lainnya sangat beragam,
tergantung jenis obatnya.
4. Faktor-faktor pengaruh penggunaan minuman keras
- Faktor internal adalah faktor yang bersumber pada diri seseorang,
baik itu gen, keadaan psikologis yang tertekan, penyimpangan
kepribadian, ataupun keadaan rendahnya rohani seseorang.
- Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
lingkungan individu itu sendiri, baik itu karena keadaan
ekonomi,pendidikan,budaya,latar belakang kehidupan, maupun karena
kurangnya pengaruh kontrol sosial masyarakat.
5. Dampak miras
- Merusak Syaraf
Minuman keras atau minuman beralkohol mengandung zat aditif yang jika
dikonsumsi walaupun sedikit akan mengakibatkan kecanduan yang luar
biasa. Bila dikonsumsi secara terus menerus akan menimbulkan kerusakan
syaraf otak yang menyebabkan manusia yang mengkonsumsinya mudah hilang
akalnya, keseimbangannya dan indra perabanya akan semakin berkurang
kepekaannya.
- Penyakit Jantung
Akibat dalam jangka dekatnya dapat dirasakan dengan meningkatnya
detak jantung, dan juga keadaan jantung juga akan melemah sehingga tidak
dapat bekerja dengan optimal. Sebenarnya ini terjadi karena minuman
keras atau minuman beralkohol dapat merusak sel-sel tubuh dan juga
termasuk sel-sel jantung, akibatnya kinerja jantung akan tidak optimal.
- Metabolisme Tubuh Terganggu
Bahaya dari akibat minuman keras adalah merusak fungsi hati, karena
hati fungsinya untuk menetralisir racun yang masuk dalam tubuh maka jika
hati sampai rusak akan dapat mengganggu metabolisme tubuh.
- Gangguan Jiwa
Yang dimaksud gangguan jiwa bukan berarti menjadi gila, walau tidak
menutup kemungkinan bahwa seorang alkoholik bisa saja menjadi tidak
waras. Gangguan kejiwaan pada alkoholik adalah turunnya tingkat
sosialisasi, menjadi lebih pendiam, selalu ketakutan, gelisah,
konsentrasi menurun, emosional dan mudah tersinggung.
- Kecerdasan Menurun
Ada orang yang tadinya pintar menurun kecerdasannya,ini dikarenakan
suka meminum minuman keras. Minuman keras ini disamping membahayakan
bagi kesehatan tubuh, juga membahayakan bagi kecerdasan otak manusia.
Diantaranya mengurangi daya ingat, suka pelupa, pikiran menjadi buntu.
- Paranoid
Karena kecanduan, kadang-kadang peminum sering seperti merasa kepala
dipukuli atau tidak tenang. Sehingga perilakunya menjadi lebih kasar
terhadap orang di sekelilingnya.
Pendapat saya untuk minuman keras di kalangan remaja adalah seharus nya orang tua membatasi pergaulan anak dan juga memberikan perhatian khusus mana yang baik dan mana yang tidak sehingga mereka selalu ingat bila memang akan melakukan hal negativ .
0 komentar:
Posting Komentar